KOMPAS.com– Terumbu karang bekerja salah satu yang paling dicari dan dinikmati bila mengamalkan berpelesir air njenis menyelam ataupun snorkling.
Terumbu karang adalah dabat invertebrata berpangkal Filum cnidaria yang memiliki tentakel dan hampir sama njenis ubur-ubur dan anemon.
Hewan ini bersimbiosis dengan alga yang disebut dengan Zooxanthellae. Alga ini menyediakan makanan paruh terumbu karang dan terumbu karang tersebut bekerja dunia berkutik paruh alga.
Indonesia disebut bekerja yang paling bestari dan surga paruh keanekaragaman hayati laut di kelompok, serta seakan-akan episenter berpangkal deviasi karang pasir di kelompok.
Baca juga: Cegah Pemutihan, Terumbu Karang Diberi Makan Bakteri Probiotik
Di mana Indonesia terdiri lebih berpangkal 17.000 pulau jumlah dan kecil, dengan uris pesisir yang mencapai hampir 81.000 km yang dilindungi oleh ekosistem terumbu karang, padang lamun dan ekosistem mangrove.
Namun, hampir sama dengan biota laut lainnya, terumbu karang di Indonesia bila ini juga terancam akibat kegiatan penangkapan ikan dengan mempergunakan racun dan harta peledak, penangkapan sedimentasi bilangan, serta pencemaran air laut.
Sehingga, membina sebagian jumlah terumbu karang yang bekerja dunia merunduk ribuan keturunan laut tersebut benjut dan tutup-usia.

Baca juga: Kelestarian Ekosistem Terumbu Karang Terancam Rusak, Ini Penyebabnya
Hal ini mengkhawatirkan dan perlu adanya kesadaran paruh besarnya pihak dan seluruh masyarakat Indonesia untuk berperan-serta memelihara terumbu karang ini.
Mengapa terumbu karang harus dilindungi?
Biodiversity Warriors (BW) KEHATI Member, Kezia Ruth bertutur, tanpa disadari dan mudahmudahan tidak besarnya masyarakat yang memafhumi bahwa terumbu karang merupakan petak yang berarti berpangkal kehidupan kita.
“Terumbu karang menjadi suatu bagian yang penting dalam rantai makanan kita,” bicara Kezia berbobot debat daring berlapis-lapis Biodiversity for Sustainable Future, Kamis (27/8/2020).
Berdasarkan bukti Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ekosistem terumbu karang dihuni oleh lebih berpangkal 93.000 keturunan, dan malahan diperkirakan lebih berpangkal satu juta keturunan mendiami ekosistem ini.